Berita Hawzah– Imam Ali Zainal Abidin 'alaihissalam dalam Doa ke-8 Shahifah Sajjadiyah berdoa kepada Allah Swt:
¹{اَللَّهُمَّ إِنِّی أَعُوذُ بِکَ مِنْ اسْتِصْغَارِ الْمَعْصِیَةِ}
"Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan meremehkan dosa dan maksiat."
Penjelasan:
Salah satu faktor yang terkadang menyebabkan manusia berani melanggar dan melakukan dosa di hadapan Allah Yang Maha Tinggi, atau setelah berbuat dosa, ia tidak segera bertaubat, adalah sikap meremehkan perbuatan dosa dan maksiat. Hal ini yang menurut ajaran Imam Ali Zainal Abidin As-Sajjad 'alaihissalam, kita harus memohon perlindungan kepada Allah Swt dari kekhawatiran terjangkit penyakit hati ini.
Yang membuat persoalan meremehkan dosa semakin krusial dan sensitif adalah hal ini menjadi salah satu tolok ukur untuk membedakan antara seorang mukmin dan seorang kafir. Rasulullah SAW dalam sebuah wasiatnya kepada Abu Dzar bersabda:
²{إِنَّ اَلْمُؤْمِنَ لَیَرَی ذَنْبَهُ کَأَنَّهُ صَخْرَةٌ یَخَافُ أَنْ تَقَعَ عَلَیْهِ وَ إِنَّ اَلْکَافِرَ یَرَی ذَنْبَهُ کَأَنَّهُ ذُبَابٌ مَرَّ عَلَی أَنْفِهِ}
"Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya bagaikan sebuah bongkahan batu besar di atas kepalanya, yang ia khawatirkan akan jatuh menimpanya. Sedangkan seorang kafir melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat di depan hidungnya."
Bagaimana seseorang dapat melepaskan diri dari dosa ini?
Apa yang dapat membebaskan manusia dari sikap "meremehkan dosa", jawabannya adalah ia harus mengubah sudut pandangnya. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda mengenai hal ini:
³{لاَ تَنْظُرُوا إِلَی صِغَرِ اَلذَّنْبِ وَ لَکِنِ اُنْظُرُوا إِلَی مَنِ اِجْتَرَأْتُمْ}
"Janganlah kalian melihat pada kecilnya dosa, tetapi lihatlah kepada siapa kalian berani (bermaksiat)."
Tentu, jika seseorang merenungkan kepada siapa ia telah mendurhakai, maka ia akan melihat dosa — sekecil apa pun tampaknya — bagaikan batu besar yang terasa berat menindih kepalanya. Dan ini adalah buah dari rasa malu dan harga diri yang muncul dalam dirinya; karena keagungan dan kemahaan Sang Pencipta yang ia langgar, membuat dosanya pun terasa besar di matanya. Maka sungguh, seperti inilah watak dan karakter dari seorang mukmin yang sebenarnya. Dan adapun peringatan dari Iman Musa Al-kadzim 'alaihissalam mengenai kegagalan seseorang dalam menjauhi perbuatan meremehkan dosa, beliau bersabda:
⁴{لَا تَسْتَقِلُّوا قَلِيلَ الذُّنُوبِ فَإِنَّ قَلِيلَ الذُّنُوبِ يَجْتَمِعُ حَتَّى يَكُونَ كَثِيراً}
"Janganlah kalian menganggap remeh dosa-dosa yang sedikit (kecil), karena dosa-dosa yang sedikit (kecil) itu akan berkumpul hingga menjadi banyak (besar)."
Justru karena alasan inilah, menurut sabda Rasulullah Saw, perbuatan tersebut akan menyediakan hal-hal yang mendatangkan keridaan Setan pula.
⁵{إِنَّ إِبْلِیسَ رَضِیَ مِنْکُمْ بِالْمُحَقَّرَاتِ}
"Sesungguhnya Iblis senang dengan dosa-dosa kalian yang kalian anggap remeh."
Catatan Kaki:
1. Doa ke-8, Shahifah Sajjadiyah.
2. Makārim al-Akhlāq, jilid 1, halaman 458.
3. Bihar al-Anwar, jilid 74, halaman 168.
4. Al-Kāfi, jilid 2, halaman 287.
5. Bihar al-Anwar, jilid 70, halaman 363.
Your Comment